Uncategorized

Vaksin HPV pada Laki Laki Bantu Tekan Kasus Kanker Serviks

Jakarta – Dokter spesialis dermis dan juga kelamin dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan juga Kelamin Indonesi (Perdoski) Wresti Indriatmi, menyarankan agar para laki laki mendapat vaksin HPV. Hal ini untuk mengurangi risiko kanker serviks yang mana mungkin saja akan dialami pasangannya.

“Vaksin HPV bisa saja diberikan terhadap laki-laki untuk mengempiskan risiko neoplasma serviks pada perempuan pasangannya,” kata Wresti pada webinar “Vaksin HPV: Mencegah Kutil Anogenital” yang mana dipantau pada Jakarta, Awal Minggu 29 Juli 2024.

Wresti menjelaskan, pemberian vaksin HPV bermanfaat untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV) bagi perempuan. Namun demikian, pemberian vaksin pada laki-laki ternyata membantu menurunkan bilangan bulat kejadian karsinoma serviks. Dengan begitu, perempuan terlindungi oleh khasiat vaksin ketika berhubungan seksual.

Selain itu, vaksin HPV bagi laki-laki mencakup proteksi terhadap risiko terjadinya kutil anogenital hingga 90 persen. “Sudah berbagai penelitian yang mengungkapkan bahwa sewaktu vaksin diperkenalkan terhadap laki-laki, maka terbentuk penurunan juga untuk karsinoma serviks. Vaksin untuk perempuan semata sudah ada ada penurunan, apalagi ditambah laki-laki,” ujarnya.

Lebih lanjut Wresti mengungkapkan, vaksin HPV 9-valent (Gardasil 9), vaksin HPV quadrivalent (Gardasil), kemudian vaksin HPV bivalent (Cervarix) bukan dapat digunakan untuk mengobati neoplasma serviks.

Oleh dikarenakan itu, ia menyarankan agar laki-laki atau perempuan, khususnya bagi yang telah lama berhubungan seksual untuk mendapatkan vaksin HPV untuk mengurangi terjadinya tumor ganas serviks maupun penyakit yang mana berhubungan dengan infeksi human papillomavirus.

Vaksin HPV umumnya diberikan di 2 dosis pada interval 6-12 bulan, untuk individu perempuan dan juga laki-laki berusia antara 16 hingga 45 tahun.

Kanker leher rahim atau yang lebih besar dikenal dengan tumor ganas serviks merupakan status ketika perkembangan sel-sel ganas pada leher rahim/serviks yang tiada terkendali. Kanker leher rahim atau yang digunakan tambahan dikenal dengan neoplasma serviks merupakan keadaan pada saat perkembangan sel-sel ganas pada leher rahim/serviks yang digunakan tak terkendali.

Berdasarkan kaitannya dengan karsinoma leher rahim, HPV dikelompokkan menjadi tipe risiko lebih tinggi atau high-risk lalu risiko rendah atau low-risk.

Lebih dari 75 persen persoalan hukum karsinoma leher rahim disebabkan oleh HPV risiko tinggi tipe 16 lalu 18. “Bahkan untuk menjamin apakah seseorang telah lama terlindungi, maka setelahnya tiga kali suntikan disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear bagi perempuan,” katanya.

Artikel ini disadur dari Vaksin HPV pada Laki Laki Bantu Tekan Kasus Kanker Serviks