Tips Terhindar dari Pinjam-meminjam Online dari Praktisi Pendidikan
Jakarta – Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan juga Indef 2023 mengumumkan 72.142 penduduk berumur ke bawah 19 tahun tercatat sebagai penerima pinjaman online dengan jumlah agregat pinjaman mencapai Mata Uang Rupiah 168,87 miliar. Sementara pada kisaran umur 19-34 tahun, jumlah agregat penerima pinjol mencapai 10.914.970 penduduk dengan total pinjaman mencapai Rupiah 26,87 triliun.
Praktisi lembaga pendidikan keluarga Nyi Mas Diane menjelaskan memberdayakan diri sanggup jadi solusi mengatasi keseimbangan negatif atau pengeluaran yang dimaksud melebihi pendapatan. Langkah ini sebaiknya dilaksanakan agar tak terjerat utang, termasuk pinjol, teristimewa yang dimaksud ilegal.
“Bisanya apa? Misalnya bikin nasi uduk, jualan. Bisanya ngoceh juali barang orang, misalnya pakaian. Jangan sampai terlibat hal negatif. Itu solusi saya kekal berdaya walau sisa negatif,” ucapannya ke Jakarta, Senin, 29 Juli 2024, di seminar daring bertema “Memperkuat Ketahanan Keluarga Menuju Keluarga Berkualitas” yang tersebut diadakan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak kemudian Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta.
Segera lakukan penghematan
Diane juga menyarankan pemiliik sisa negatif segera melakukan penghematan. “Kira-kira mana yang mana harus dihemat dari pengeluaran. Pasti ada yang tersebut dapat disesuaikan,” ujarnya.
Dia menunjukkan penduduk yang digunakan berhijab serta mempunyai tiga hijab dengan warna merah muda bisa saja mengedarkan dua dalam antaranya untuk mendapatkan penghasilan baru. Selain itu, bisa saja juga keluarga dengan jumlah negatif memanfaatkan lahan kecil pada rumah untuk menyetorkan sayuran seperti bayam, kangkung, lalu terong.
“Itu contoh penghematan juga bisa saja mendapatkan penghasilan baru. Penghematan lain dapat disesuaikan dengan kebutuhan,” jelas salah satu pendiri Dianesia Foundation itu.
Artikel ini disadur dari Tips Terhindar dari Pinjaman Online dari Praktisi Pendidikan